Sejarah Plastik
Alexander Parkes, orang yang pertama kali memperkenalkan istilahplastik. Ketika itu, Parkes memperkenalkannya di sebuah Great International Exhibition di London pada 1892. Parkes mengistilahkan temuannya itu bernama "Parkesin" yakni sebuah material organik yang berasal dari selulosa atau serat yang dapat dibentuk bila dipanaskan dan mengeras ketika suhunya turun.
Istilah selulosa kemudian menjadi semakin terkenal ketika John Wesley Hyatt menemukan jenis terbaru serat ini. Penemuannya itu terjadi pada 1869 ketika dia mencampur selolusa organik dengan alkohol. Salah satu hasilnya adalah ketika bola biliar yang semula terbuat dari semen digantikan dengan bahan temuan Hyatt ini. Sayangnya, temuan Hyatt dianggap kurang bagus sebab jenis plastik ini sangat mudah meleleh di udara panas dan akhirnya bentuknya rusak. Namun, di sisi lain, temuan Hyatt ini kemudian sangat fenomenal dalam perkembangan dunia fotografi. Ketika selulosa dijadikan bahan pembuat film yang kemudian disebut seluloid pada awal 1900.
Dalam waktu hampir bersamaan, tepatnya 1897, muncul jenis plastik lain bernama formaldehyde resins atau disebut bakelit. Tidak jelas siapa penemunya. Namun, jenisplastik ini kemudian disebut sebagai plastik modern. Sifatnya lebih lunak dan mirip serbuk. Salah satu produk yang terkenal ketika itu adalah ketika jenis ini digunakan sebagai campuran pembuat kapur tulis.
Pada 1899, Arthur Smith, seorang ilmuwan Inggris, juga membuat temuan jenis plastikbaru bernama phenol formaldehyde. Plastik jenis ini mencampur antara formaldehyde resin dengan teknik pembuatan dengan elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith bersifat lebih keras dan kaku.
Secara garis besar, pada 1839 - 1894 merupakan era kemunculan plastik jenis semisintetis. Pada era ini pula, tepatnya 1872, plastik khusus pipa air atau disebutpolyvinyl chloride (PVC) ditemukan oleh Eugen Baumann.
Sedangkan pada awal abad ke-20 (1908 - 1932) merupakan era paling produktif munculnya jenis-jenis plastik, mulai dari plastik yang kemudian dijadikan benang (nylon),PVC yang lebih elastis, hingga "si busa putih bernama Styrofoam temuan Ray McIntire pada 1954".
Memasuki era modern, 1940 - 1980, material pembuat plastik bukan hanya dari selulosa, alkohol, atau resin, namun ada yang dicampur kristal. Yang sifatnya kaku, awet, dan bening transparan seperti kristal. Plastik jenis ini kemudian banyak digunakan sebagai kaca lampu kendaraan atau lampu-lampu lainnya.
Istilah selulosa kemudian menjadi semakin terkenal ketika John Wesley Hyatt menemukan jenis terbaru serat ini. Penemuannya itu terjadi pada 1869 ketika dia mencampur selolusa organik dengan alkohol. Salah satu hasilnya adalah ketika bola biliar yang semula terbuat dari semen digantikan dengan bahan temuan Hyatt ini. Sayangnya, temuan Hyatt dianggap kurang bagus sebab jenis plastik ini sangat mudah meleleh di udara panas dan akhirnya bentuknya rusak. Namun, di sisi lain, temuan Hyatt ini kemudian sangat fenomenal dalam perkembangan dunia fotografi. Ketika selulosa dijadikan bahan pembuat film yang kemudian disebut seluloid pada awal 1900.
Dalam waktu hampir bersamaan, tepatnya 1897, muncul jenis plastik lain bernama formaldehyde resins atau disebut bakelit. Tidak jelas siapa penemunya. Namun, jenisplastik ini kemudian disebut sebagai plastik modern. Sifatnya lebih lunak dan mirip serbuk. Salah satu produk yang terkenal ketika itu adalah ketika jenis ini digunakan sebagai campuran pembuat kapur tulis.
Pada 1899, Arthur Smith, seorang ilmuwan Inggris, juga membuat temuan jenis plastikbaru bernama phenol formaldehyde. Plastik jenis ini mencampur antara formaldehyde resin dengan teknik pembuatan dengan elektrisitas (listrik). Plastik milik Smith bersifat lebih keras dan kaku.
Secara garis besar, pada 1839 - 1894 merupakan era kemunculan plastik jenis semisintetis. Pada era ini pula, tepatnya 1872, plastik khusus pipa air atau disebutpolyvinyl chloride (PVC) ditemukan oleh Eugen Baumann.
Sedangkan pada awal abad ke-20 (1908 - 1932) merupakan era paling produktif munculnya jenis-jenis plastik, mulai dari plastik yang kemudian dijadikan benang (nylon),PVC yang lebih elastis, hingga "si busa putih bernama Styrofoam temuan Ray McIntire pada 1954".
Memasuki era modern, 1940 - 1980, material pembuat plastik bukan hanya dari selulosa, alkohol, atau resin, namun ada yang dicampur kristal. Yang sifatnya kaku, awet, dan bening transparan seperti kristal. Plastik jenis ini kemudian banyak digunakan sebagai kaca lampu kendaraan atau lampu-lampu lainnya.